I/O System merupakan bagian untuk menangani inputan dan
outputan dari DCS. Inputan dan outputan tersebut bisa analog atau digital.
Inputan/outputan digital seperti sinyal-sinyal ON/OFF atau Start/Stop. Kebanyakan dari pengukuran proses dan outputan terkontrol merupakan jenis analog.
Inputan/outputan digital seperti sinyal-sinyal ON/OFF atau Start/Stop. Kebanyakan dari pengukuran proses dan outputan terkontrol merupakan jenis analog.
I/O merupakan salah satu komponen computer yang penting, I/O
devices menjadikan komputer berguna bagi manusia, Sebuah sistem kontrol
I/O bertujuan untuk memberikan bantuan kepada user untuk memungkinkan mereka
mengakses berkas, tanpa memperhatikan detail dari karakteristik dan waktu
penyimpanan. Kontrol I/O menyangkut manajemen berkas dan peralatan manajemen
yang merupakan bagian dari sistem operasi.
I/O system terdiri dari beberapa bagain penting yaitu:
a. I/O Hardware
b. Application I/O
Interface
c. Kernel I/O Subsystem
d. I/O Requests to Hardware Operations
e. Streams
f. Performance
Pengertian Sistem Input (Masukan)
Pengertian input
(masukan) yaitu
energi yang dimasukkan ke dalam sistem dan menentukan keluaran
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Umumnya data yang diperlukan adalah sebagai masukan
sistem yang diturunkan dari kebutuhan informasi. Agar data dapat diterima oleh
komputer dengan baik, komputer memiliki peralatan yang berfungsi untuk hal ini
yang disebut dengan input device. Input device (Perangkat Keras Masukan) adalah
Perangkat untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor
untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan.
Beberapa alat input mempunyai
fungsi ganda,yaitu disamping sebagai alat input juga berfungsi sebagai alat
output sekaligus. Alat yang demikian disebut sebagai terminal. Terminal dapat
dihubungkan ke sistem komputer dengan menggunakan kabel langsung atau lewat
alat komunikasi. Contoh: Modem, Ethernet, ATM, PDA, kamera digital
dll.
Terminal digolongkan menjadi : intelligent
terminal, mempunyai alat pemroses dan memori di dalamnya sehingga input yang
terlanjur dimasukkan dapat dikoreksi kembali dan dapat diprogram oleh pemakai.
Contoh: PC non intelligent terminal (dumb terminal), hanya berfungsi sebagai
alat memasukkan input dan penampil output, dan tidak bisa diprogram karena
tidak mempunyai alat pemroses. Contoh : Teleprinter. Smart Terminal , mempunyai
alat pemroses dan memori didalamnya sehingga input yang terlanjur dimasukkan
dapat dikoreksi kembali, tetapi tidak dapat diprogram oleh pemakai kecuali
pabrik pembuatnya. Contoh : Calculator, Telepon.
Pengertian Sistem Output (Keluaran)
Pengertian output (keluaran) yaitu hasil dari
suatu proses atau aktifitas menerima data dari hasil pengolahan pada bagian
pemrosesan. Tentu saja pada bagian ini diperlukan juga peralatan yang bekerja,
dimana peralatan tersebut disebut dengan output device.
Output device (Perangkat Keras Keluaran) Adalah
Perangkat yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan
data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia
ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Berdasarkan bentuk
outputnya, unit output terdiri dari :
a. Hardcopy device, alat yang digunakan untuk mencetak
output ( misal: tulisan, angka, karakter dan simbol-simbol ) serta image (
grafik dan gambar ) pada media hard ( keras ) seperti kertas dan film. Contoh :
Printer.
b. Drive device, berupa alat yang digunakan untuk merekam
atau menyimpan hasil output dapam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin,
dan juga berfungsi sebagai alat output maupun alat input. Contoh : Flashdisk,
Harddisk, Disket dan CD.
c. Softcopy device, alat yang digunakan untuk menampilkan
tulisan ( kata, angka, karakter dan simbol-simbol ) serta image ( grafik dan
gambar ) ke dalam sinyal elektronik. Contoh : Monitor, Alpha Numerik Display, Projector
dan Speaker.
Perangkat Eksternal
Operasi-operasi I/O diperoleh melalui sejumlah
perangkat ekternal dengan menggunakan link (fungsinya untuk pertukaran
kontrol,status dan data antara modul I/O dengan device eksternalnya) .
Perangkat Eksternal dikategorikan menjadi
3
- Pembacaan di sisi Manusia (Human readable) : perangkat yang berhubungan dengan manusia sebagai pengguna komputer. Screen, printer, keyboard mouse, printer, joystick, disk drive
- Pembacaan disisi mesin (Machine readable) : perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan atau sistem. monitoring dan control
- Komunikasi (memungkinkan komputer untuk saling bertukar data dengan perangkat jarak jauh). Modem dan Network Interface Card (NIC)
Pengklasifikasian juga bisa berdasarkan arah datanya, yaitu
perangkat output, perangkat input dan kombinasi output-input. Contoh perangkat
output: monitor, proyektor dan printer. Perangkat input misalnya: keyboard,
mouse, joystick, scanner, mark reader, bar code reader.
MODUL I/O
Modul
Input/Output (Module I/O) adalah elemen penting ketiga pada
sistem komputer setelah CPU dan memory. Setiap komputer harus memiliki cara
yang efisien untuk menerima input dan mengirim output. Kegagalan dalam masalah
ini telah menjerumuskan banyak sistem yang dianggap baik. Beberapa hal yang
akan dibahas pada modul ini adalah modul I/O dan cara menghubungkannya dengan
bagian lain dari system komputer, mekanisme I/O serta contoh antarmuka.
Bagaimana
modul I/O dapat menjalankan tugasnya, yaitu menjembatani CPU dan memori dengan dunia
luar merupakan
hal yang terpenting untuk kita ketahui. Inti mempelajari sistem I/O suatu
komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur modul I/O
Mengapa perlu modul
Input/Output ?
1.
Karena Jenis peripheral (device) sangat bermacam-macam:
-
Ukuran data yang dapat ditransfer dalam satu saat berbeda
-
Kecepatan berbeda
-
Format data berbeda
-
Dll
2.
Kecepatan semua peripheral jauh lebih lambat dibanding CPU dan RAM
Modul I/O Merupakan peralatan
antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu
atau lebih perangkat peripheral. Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi
sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara
peripheral dan bus komputer
Dua fungsi utama :
·
Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
·
Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan
menggunakan link data tertentu
Sistem input dan output
Komputer
· Menjembatani CPU
dan memori dengan dunia luar merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui
· Mengetahui
fungsi dan struktur modul I/O
· Modul I/O adalah
suatu komponen dalam sistem komputer
· Bertanggung
jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih
· Bertanggung
jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori
utama ataupun dengan
Biasanya, device atau peralatan eksternal komputer
tidak terhubung langsung dengan struktur BUS, karena :
-
Beragam device atau alat memerlukan
beragam logika antarmuka. Sangat tidak praktis untuk
mengharapkan CPU selalu tahu cara mengontrol device.
-
Kecepatan transfer antara I/O dengan CPU sangat jauh berbeda.
-
CPU dan I/O memiliki representasi data yang berbeda.
Untuk mengatasinya, dirancang modul I/O yang :
– Menyediakan
antarmuka yang baku antar CPU dan BUS untuk I/O.
– Dirancang
untuk device khusus dan kebutuhan antarmukanya.
–
Membebaskan CPU dari manajemen I/O device.
–
Antarmuka meliputi :
»
Control
»
Status and
»
Data signal
Fungsi Modul I/O
Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register
CPU.Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan
Memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan.
Fungsi
dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa katagori,
yaitu:
• Kontrol dan pewaktuan.
• Komunikasi CPU.
• Komunikasi perangkat eksternal.
• Pem-buffer-an data.
• Deteksi kesalahan.
yaitu:
• Kontrol dan pewaktuan.
• Komunikasi CPU.
• Komunikasi perangkat eksternal.
• Pem-buffer-an data.
• Deteksi kesalahan.
1.
Kontrol dan Pewaktuan
· Fungsi kontrol
dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer.
· Dalam sekali
waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak
menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder,
perangkat peripheral.
· Proses tersebut
bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem
secara keseluruhan
· Transfer data
tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O
akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih
2.
Proses fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O
· Command
Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan
sebagai sinyal bagi bus kontrol.
· Misalnya, sebuah
modul I/O untuk disk dapat menerima perintah:
§ Read sector, Scan record ID, Format disk.
· Data, pertukaran
data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
· Status
Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat
peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam
– macam kondisi kesalahan (error).
· Address
Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat
dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada
perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat
peripheral yang dikontrolnya
3.
Komunikasi perangkat eksternal.
· Modul I/O
berfungsi sebagai media komunikasi dari device eksternal menuju CPU
· Meneruskan
perintah/command dari CPU ke device
· Meneruskan
status dari device ke CPU
· Meneruskan data
dari device ke CPU
4.
Buffering
· Tujuan utama
adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari
perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU.
· Laju transfer
data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media
penyimpan
· sebagai
penampung data sementara baik dari CPU/memori maupun dari peripheral
5.
Deteksi Kesalahan
· Bila perangkat
peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul
I/O akan melaporkan kesalahan tersebut.
· Misal informasi
kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis,
kertas habis.
· Teknik yang umum
untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas
Terdapat berbagai macam modul I/O seiring perkembangan
komputer itu sendiri,contoh yang sederhana dan fleksibel adalah Intel 8255A
yang sering disebut PPI(Programmable Peripheral Interface).Bagaimanapun
kompleksitas suatu modul I/O,terdapat kemiripan struktur, seperti terlihat pada
gambar
Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer
terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol.
Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua
peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada
blok ini.
Langkah-langkah
Penanganan I/O
1.
CPU mengecek staus modulI/O Device
2. I/O module mengirimkan statusnya
3. Jika ready, CPU meminta transfer data
4. I/O modul mengambil data dari device
5. I/O modul transfer data ke CPU dalam variasi output yang diinginakan
2. I/O module mengirimkan statusnya
3. Jika ready, CPU meminta transfer data
4. I/O modul mengambil data dari device
5. I/O modul transfer data ke CPU dalam variasi output yang diinginakan
Input/Output Terprogram
Pada I/O terprogram, data saling ditukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat. Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap
dilaksanakan.Untuk melaksanakan perintah – perintah I/O, CPU akan mengeluarkan sebuah alamat bagi modul I/O dan perangkat peripheralnya sehingga terspesifikasi secara khusus dan sebuah perintah I/O yang akan dilakukan. Terdapat empat klasifikasi perintah I/O, yaitu :
1. Perintah control.
Perintah ini digunakan Pada I/O terprogram, data saling ditukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat. Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap. Prosesor mengeluarkan perintah start untuk memulai operasi I/O prosesor menunggu sampai controller I/O mengirimkan sinyal DONE sebagai tanda operasi telah selesai. Jika berupa input maka prosesor akan memindahkan data ke dalam memoriuntuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya.
2. Perintah test.
Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya.
3. Perintah read.
Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun kecepatan transfernya.
4. Perintah write.
Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada perangkat peripheral tujuan data tersebut.
Dalam teknik I/O terprogram, terdapat dua macam implementasi perintah I/O yang tertuang dalam instruksi I/O, yaitu: memory-mapped I/O dan isolated I/O.
Dalam
memory-mapped I/O, terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat
I/O. CPU memperlakukan register status dan register data modul I/O sebagai
lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik
memori maupun perangkat I/O. 13
Konskuensinya adalah diperlukan
saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan. Keuntungan
memory-mapped I/O adalah efisien dalam pemrograman, namun memakan banyak ruang
memori alamat.
Dalam
teknik isolated I/O, dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan
ruang pengalamatan bagi I/O. Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi
dengan saluran pembacaan dan penulisan memori ditambah saluran perintah output.
Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi I/O.
Instruksi
– Instruksi I/O
Dengan
menggunakan I/O terprogram, terdapat hubungan yang erat antara instruksi I/O
yang di ambil CPU dari memori dengan perintah I/O yang di keluarkan CPU ke mdul
I/O untuk mengeksekusi instruksi. Dengan kata lain instruksi dengan mudah di
petakan kedalam perintah-perintah I/O.
Umumnya, akan banyak terdapat perangkat I/O yang terhubung
melalui modul I/O ke sistem. Setiap perangkat diberi pengenal atau alamat yang
unik. Pada saat CPU mengelurakan perintah I/O, perintah akan berisi alamat
perangkat yang diinginkan.
http://www.slideshare.net/krudukbisa/sistem-input-output-28636562,
http://ubay16.wordpress.com/2013/12/27/sistem-inputoutput-io/,
http://blog-izie.blogspot.com/2012/11/io-device-perangkat-inputout.put-komputer.html, https://www.academia.edu/8014602/INPUT_OUTPUT_PERANGKAT_EKSTERNAL,
http://ellyatulhasanah.wordpress.com/2014/06/30/modul-input-output/
http://royhankrenz.blogspot.com/2012/02/modul-input-output.html
No comments:
Post a Comment